SASARAN DIDIKAN TUHAN

 MINGGU PAGI 17 SEPTEMBER 2023 @ 08.00 WITA

PDT. PETRUS SETIAWAN


AYAH DAN BAPA

“Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.” (Ibrani 12:9-10)

Sebagai manusia biologis, kita menerima didikan dari ayah/orang tua jasmani. Di samping itu, ada pula orang tua rohani, yaitu mentor dan hamba-hamba Tuhan yang melayani kita. Meskipun mereka mendidik kita dengan hal-hal yang baik dalam waktu yang relatif singkat, tetapi kita tetap harus menaruh hormat kepada mereka agar kita dapat menikmati hidup yang berbahagia dan panjang umur (Efesus 6:1-3).

Sebagai manusia rohani, kita pun menerima didikan yaitu dari Tuhan yang adalah Bapa kita. Didikan Tuhan yang berlangsung seumur hidup akan membawa kita dalam kekudusan-Nya.

 

BERBUAH DAN DAMAI

“Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” (Ibrani 12:11)

Proses didikan Tuhan yang kita alami bukanlah hal yang sia-sia. Tuhan menginginkan agar setiap orang yang dididik-Nya dapat memberikan buah dan merasakan damai. Inilah hal yang harus diusahakan oleh semua orang percaya (ayat 14). Karena tujuan kekristenan adalah menjadi serupa dengan Kristus maka kita harus berjuang untuk hidup dalam kekudusan, sebab menjadi kudus berarti menjadi sama seperti Kristus (1 Yohanes 3:2-3).

Berada dalam suasana damai berarti sudah tidak lagi berada dalam peperangan dengan Tuhan. Seseorang yang masih dalam didikan Tuhan dapat dikatakan sedang berada dalam suasana peperangan dengan-Nya karena masih menerima hajaran dari-Nya bila Ia mendapati ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam hidupnya. Tetapi orang-orang yang sudah taat terhadap Dia tidak akan terus menerus dihajar oleh-Nya.

Perumpamaan tentang anak bungsu yang dikisahkan oleh Yesus dalam Lukas 15:21-25 menggambarkan pendamaian kita dengan Bapa. Ketika anak bungsu tersebut kembali kepada bapanya, ia dipeluk oleh bapanya dan menerima hal-hal yang baik: jubah/pakaian terbaik, cincin dan sepatu. Pakaian yang kita terima sebagai orang percaya ialah jubah keselamatan, jubah kebenaran dan pakaian mempelai. Cincin melambangkan kasih yang tidak berkesudahan. Sepatu menggambarkan perjalanan hidup yang diluruskan-Nya dalam jalan kebenaran-Nya. Bukan hanya itu saja, bapa menyediakan hidangan lembu tambun (simbol pengorbanan Kristus) dan bersukaria dengan iringan seruling dan nyanyian tari-tarian (suasana puji-pujian). Inilah berkat-berkat istimewa yang akan kita peroleh jika kita mau dididik oleh-Nya.

 

 LINK IBADAH PAGI SELENGKAPNYA:

https://www.youtube.com/watch?v=A9sv3BFQang&t=4303s


Post a Comment

0 Comments